Samarinda – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda memastikan bahwa layanan pengangkutan sampah tetap berjalan optimal selama bulan Ramadhan. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi peningkatan volume sampah yang kerap terjadi menjelang Idulfitri.
Boy Leonardo Sianipar, Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH Samarinda, menjelaskan bahwa jadwal pengangkutan sampah di setiap wilayah bervariasi tergantung pada jumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) serta tingkat produksi sampah masyarakat.
"Misalnya di Samarinda Kota hanya ada empat TPS, sementara di Samarinda Ulu terdapat 16 TPS. Sehingga di Samarinda Ulu pengangkutan bisa dilakukan hingga empat shift dalam sehari, dengan durasi per shift sekitar enam jam," ujarnya (17/3).
Beberapa wilayah seperti Kecamatan Sungai Kunjang dan Samarinda Kota bahkan menerapkan sistem pengangkutan 24 jam dengan petugas yang bertugas setiap enam jam sekali.
"Di Samarinda Ulu durasinya bisa 4 shift. Tiap shiftnya itu per 6 jam dalam 24 jam. Sedangkan di Kecamatan Samarinda Kota sendiri kita lihat kecenderungannya, mungkin hanya 2 atau 3 shift saja yang berjalan. Sementara di Sungai Kunjang itu 24 jam. Jadi tiap 6 jamnya itu ada, 6 ke 12, 12 ke 6, begitu seterusnya," paparnya.
Menjelang Ramadhan, DLH menegaskan bahwa sistem pengangkutan sampah tidak mengalami perubahan signifikan. Namun, jumlah petugas bisa ditambah sesuai kebutuhan.
"Kalau sebelumnya yang bergerak 24 jam itu hanya 20 petugas, maka bisa ditingkatkan menjadi 30 dengan sistem lembur," jelasnya.
Peningkatan volume sampah biasanya terjadi bertahap. Di awal Ramadhan, lonjakan belum terlalu signifikan, tetapi mendekati Idulfitri, jumlahnya bisa meningkat hingga 30 persen dari rata-rata harian 600 ton.
"Peningkatan ini sudah menjadi tren tahunan. Biasanya, setelah H+5 Lebaran, volume sampah mulai melandai lagi. Namun, ada peningkatan yang bersifat permanen karena jumlah penduduk juga terus bertambah, terutama dari warga yang menetap di Samarinda setelah mudik Lebaran," terangnya.
DLH Samarinda terus berupaya menjaga kebersihan kota dengan memaksimalkan armada yang tersedia serta menyesuaikan strategi pengangkutan sesuai kebutuhan. Masyarakat pun diimbau untuk membuang sampah sesuai jadwal agar pengelolaan lebih efektif.
"Jadi kalau misalnya kami boleh bermohon, tolong masyarakat untuk sampah dibuanglah pada tempatnya sesuai jamnya dan kalau memang tidak bisa sesuai jam, dibuangnya di tempatnya dengan secara tertib," pungkas Boy.
0 Comments:
Posting Komentar